Belajar merupakan suatu upaya untuk memperoleh ilmu. Hanya mereka
yang mau belajar yang akan memperoleh ilmu. Sehingga pada kondisi normal,
manusia memperoleh ilmu sesuai dengan kuantitasnya dalam belajar. Seseorang
yang banyak belajar maka dia akan memperoleh banyak ilmu, dan sebaliknya jika
sesorang sedikit belajar maka sedikit pula ilmu yang dia peroleh.
Seorang pelajar akan memperoleh ilmu dengan beberapa metode belajar.
Diantaranya adalah metode membaca, metode mendengarkan dan metode melihat suatu
aksi. Metode – metode tersebut juga sebetulnya diterapkan di sekolah - sekolah.
Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman metode yang sangat diminati oleh
para pelajar adalah metode melihat suatu aksi yang berkaitan dengan materi pembelajaran,
misalkan pemutaran video dengan durasi singkat. Dampak dari populernya metode
ini membuat banyak sekolah tergerak untuk menerapkan metode tersebut dengan memanfaatkan
teknologi berbasis IT, sehingga sang pengajar pun di tuntut agar mampu
mengoprasikan komputer.
Metode – metode yang diterapkan di masing – masing sekolah
merupakan upaya agar mempermudah para pelajar dalam memperoleh ilmu yang
disampaikan oleh para pengajar. Akan tetapi apapun metodenya, satu yang harus
tetap dilakukan oleh para pelajar adalah aktifitas membaca. Aktifitas membaca
merupakan faktor utama untuk mengawali pengetahuan semua bidang ilmu baik
kategori adaptif, normatif serta produktif untuk sekolah kejuruan. Semua bidang
ilmu pengetahuan tersebut akan difahami oleh para pelajar dengan mengedepankan
teori tertulis untuk dibaca. Kita ambil contoh dalam ilmu otomotif, untuk merakit suatu mesin harus ada buku yang mejadi
referensi dalam perakitannya. Maka kita akan kesulitan mempraktekkan perakitan
mesin jika tanpa ada petunjuk tertulis. Maka dari itu teori yang berbentuk
tulisan menjadi wajib disediakan untuk menjelaskan suatu ilmu. Contoh lainnya
yaitu ilmu mengenai bahasa, baik itu bahasa lokal maupun bahasa asing tentunya
sangat penting bagi para pelajar untuk membaca buku bahasa yang sedang dia
pelajari guna mengetahui tulisan yang benar dalam pengucapan.
Pelajar akan memperoleh ilmu sesuai yang diharapkan jika ia
memaksimalkan kuantitas dan kualitas membaca kemudian disertai dengan praktek
yang baik pula. Karena pelajar yang rendah dalam kuantitas dan kualitas
membacanya maka dia hanya akan memperoleh secuil dari segudang ilmu pengetahuan
apalagi saat dituntut untuk mempraktekkan, justru hasilnya akan jauh yang
diharapkan. Jadi, membaca harus menjadi prioritas utama karena tidak ada
seorang pelajar yang pandai jika dia tidak rajin membaca. Adanya pelajar yang
gagal dalam mecapai prestasi adalah karena pelajar tersebut tidak mengindahkan
budaya membaca bahkan sampai tidak ada minat untuk membaca.
Hampir disetiap sekolah menyediakan fasilitas perpustakaan dan
memberikan kesempatan kepada siswanya untuk membaca buku – buku yang berkaitan
dengan materi belajar maupun buku – buku yang bersifat pengetahuan umum.
Perpustakaan sekolah biasanya mempersilahkan siswanya untuk membaca buku – buku
di dalam ruang perpustakaan dan ada juga buku-buku yang boleh dipinjam untuk
dibaca dirumah. Hal ini harus diperhatikan oleh semua pelajar bahwa membaca merupakan hal terpenting dalam
memperoleh ilmu. Sehingga selayaknya tidak ada alasan bagi pelajar untuk
mengeluhkan fasilitas bacaan.
Membaca
akan menjadi hal yang menyenangkan bila disertai dengan dua hal yaitu niat dan
sadar akan kebutuhan ilmu. Sedikit demi
sedikit ilmu akan diperoleh bagi pelajar yang benar – benar berniat dan sadar
terhadap kebutuhan ilmu. Tanpa adanya dua hal tersebut maka seorang pelajar
akan merasa jenuh ketika membaca sehingga lambat laun aktifitas membaca akan
ditinggalkan. selanjutnya jika aktifitas membaca ditinggalkan oleh pelajar maka
dirinya tidak akan mampu mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah.
No comments:
Post a Comment